Dosen Fapet Unisma Malang Gelar Penelitian Pakan TMR, Ini Tujuannya

Dosen Unisma Malang Gelar Penelitian Pakan TMR, Ini Tujuannya

Dikutip dari TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Fakultas Peternakan Unisma Malang, Dr.Ir. H. Usman Ali, MP bersama Nisa’us Sholikah, SPt., M.Pt. dengan melibatkan 4 mahasiswa Fakultas Peternakan Unisma melaksanakan penelitian di peternakan sapi perah mandiri milik Jainuri Desa Dadapan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Penelitian ini meruapakan program pendanaan penelitian Hibah Institusi Unisma (Hi-Ma) 2020/2021. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk menentukan formula atau rasio penggunaan pakan konsentrat dan pakan basal hijauan segar dalam pakan TMR yang ideal untuk sapi perah laktasi yang menghasilkan produksi susu segar optimal dan kualitas susu super serta peningkatan pendapatan IOFC peternak (Rp/ekor/hari).

Usman menjelaskan bahwa pakan TMR (Total Mixed Ration) merupakan pakan khusus ternak ruminansia termasuk sapi perah yang disusun dari pakan hijauan dan konsentrat dengan rasio ideal yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bahan kering, protein atau energi TDN secara kuantitatif.

Di lapang ada beberapa pedoman praktis penggunaan konsentrat dalam pakan TMR untuk sapi perah antara lain pemberian pakan TMR pada sapi perah laktasi menggunaan konsentrat sebanyak 1-2% dari bobot badan (BB) dan pakan hijauan segar maksimal 10% BB sapi, atau pemberian konsentrat (kg/ekor/hari) sebanyak setengah dari produksi susu segar dan pemberian hijauan segar maksimal 10% BB atau pemberian pakan berdasarkan kebutuhan bahan kering pakan sebanyak 2-3 % BB sapi yang dibagi dalam rasio BK penggunaan konsentrat dan pakan basal hijauan.

Misal, apabila BB sapi perah laktasi 400 Kg, maka kebutuhan BK = 2,5 /100 x 400 Kg = 10 Kg BK dan rasio penggunaan konsentrat (BK 85% dan pakan hijauan (BK 24%) adalah 40% dan 60% dari BK pakan, maka jumlah konsentrat yang diberikan = 0,4 x 10 Kg x 100/85 = 4,51 Kg sedangkan pemberian hijauan segar = 0,6 x 10 Kg x 100/24 = 25 Kg. Namun sebenarnya kebutuhan nutrisi bagi sapi perah bukan hanya pemenuhan nutrisi BK tetapi ditekankan pada jumlah Kg protein atau energi TDN.

Eksperimen yang dilakukan yaitu tiga perlakuan rasio penggunaan konsentrat dan hijauan segar dalam pakan TMR (P1= 20%, P2= 30% dan P3= 40%) yang menggunakan sapi perah PFH laktasi dengan produksi awal 11 liter/ekor/hari. Dari hasil penelitian, diketahui penggunaan konsentrat (BK= 82%) 40% setara dengan 4,49 Kg konsentrat asfed dari kebutuhan BK pakan TMR dapat meningkatkan produksi susu segar menjadi 15,2 liter/ekor/hari dan kualitas susu segar rendah lemak 2,97% dan kandungan laktosa 4,19%, SNF 8,08% masih dalam kisaran SNI dan pendapatan IOFC sebesar Rp. 48,500/ekor/hari.

“Kontribusi penelitian ini sebagai pedoman pemberian pakan TMR pada sapi perah laktasi dengan rasio 40% penggunaan konsentrat dan hijauan segar dalam BK. Selama ini peternak memberikan pakan TMR pada sapi perah memperhitungkan kebutuhan nutrisi baik BK, PK atau TDN hanya berdasarkan pengalaman yaitu konsentrat pabrik diberikan sebanyak 3 – 4 Kg dan pemberian hijauan segar 10% BB sehingga hasil yang diperoleh belum optimal,” tutur Usman. (*)

CATEGORIES
Share This
× WhatsApp