PRODI FAPET REORIENTASI DAN REKONSTRUKSI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA

Perkembangan teknologi sekarang ini membawa perubahan kehidupan yang begitu cepat. Teknologi 4.0 seperti IOT, big data, artificial intelligence, robotic dan blockchain sudah mengelilingi kita dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berakibat memunculkan kondisi yang rentan, penuh ketidakpastian, kompleksitas dan ambigue. Dinamika geopolitik global serta fenomena borderless antar negara membuat setiap orang dituntut harus berpikir sistem secara komprehensif.

Mengantisipasi hal tersebut dan sesuai dengan kebijakan Mendikbud terkait PT wajib menhasilkan lulusan yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan jaman maka Fakultas Peternakan UNISMA melakukan reorientasi dan rekonstruksi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Wakil Dekan I Fapet UNISMA  Ir. Sri Susilowati, M.M., menyampaikan bahwa Prodi Fapet telah melakukan workshop serta koordinasi dalam penyusunan kurikulum serta Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata kuliah yang diselaraskan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Menurut Sri lebih lanjut bahwa sekarang ini Paradigma Pembelajaran harus mengarah pada pembelajaran 4.0. Perubahan Paradigma Competency Based Education (CBE) harus diubah ke Outcome Based Education (OBE). OBE adalah pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif. Merdeka belajar kampus merdeka sangat relevan dengan OBE.

Merdeka dalam belajar adalah Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil atau tidak) mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester (setara dengan 40 sks) ditambah lagi dapat mengambil sks di prodi yang berbeda di PT yang sama sebanyak 1 semester (setara dengan 20 sks). Menurut Sri sks yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak 5 semester dari total semester yang harus dijalankan. Selain itu sekarang ini SKS diartikan sebagai “jam kegiatan” bukan “jam belajar”. Definisi kegiatan itu meliputi : Belajar di kelas, praktik kerja (magang), pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Semua jenis kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen yang ditentukan oleh PT dan Daftar kegiatan yang dapat diambil oleh mahasiswa  dapat dipilih dari program yang ditentukan pemerintah atau program yang disetujui oleh rektor.

Diharapkan dengan reorientasi dan rekonstruksi kurikulum Prodi Fapet UNISMA dapat berkontribusi dalam rangka menyiapkan bangkitnya generasi emas Indonesia tahun 2045 serta Megatrend Global 2045 demikian Sri menutup percakapan ini.

CATEGORIES
Share This