Kuliah Tamu dengan Pemateri Praktisi Nasional, Fakultas Peternakan Upgrade Ilmu Industri Peternakan

Fakultas Peternakan (Fapet) Unisma Malang sebagai fakultas dengan akreditasi internasional ASIIN dan Unggul BAN-PT  selalu memperbaharui keahliannya sesuai dengan perkembangan industri peternakan.
Peningkatan tersebut dilakukan sedemikian rupa agar lulusan siap bekerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Prodi Peternakan Fakultas Peternakan Unisma menyelenggarakan kuliah tamu dengan Tema “Sharing Ilmu Industri Peternakan”.

Fapet Unisma

Guest lecture 2023

Hal ini merupakan salah satu program pengembangan program studi yang disponsori universitas. Narasumber yang didatangkan adalah Praktisi industri pembibitan nasional. Praktisi tersebut dari PT  Greenfields Indonesia yaitu drh. Bayu Berlian Chrisnawan, kemudian dari PT. Super Unggas Jaya Ir. Sumono, S.Pt, M.M, IPM dan dari KOP SAE Pujon Ir. Yustian Dwi Cahyo, S.Pt, M.Pt, IPP.

Narasumber pertama yaitu Ir.Sumono, S.Pt, M.M, IPM menyampaikan topik  tentang Poultry breeder. Sumono menjelaskan, ada lima hal yang perlu diperhatikan peternak unggas, yakni memahami konsep dasar beternak unggas, sanitasi dan biosecurity, housekeeping, manajemen ayam dan hatchery.

Kelima hal ini merupakan prinsip sukses terpenting bagi peternak unggas. Sumon juga membekali para mahasiswa peternakan dengan pengetahuan tentang proses ilmu peternakan yang harus dikuasai untuk sukses dan menjadi lulusan yang berdaya saing.

Proses ini meliputi teknologi produksi, teknologi pangan, teknologi pengolahan hasil ternak, serta perencanaan dan pemasaran usaha.
Narasumber kedua drh. Bayu Berlian Chrisnawan mengulas prospek bisnis susu Indonesia. Bayu mengatakan, susu dalam negeri hanya sekitar 22,7% dari kebutuhan susu nasional, dan sisanya masih harus diimpor. 98,43% populasi sapi perah masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Potensi daerah di luar Jawa belum dikembangkan secara optimal.

Peluang usaha sapi perah tetap terbuka karena tren konsumsi susu sapi dari tahun ke tahun terus meningkat, meskipun masih sebesar 11,23 kg/tahun. Tantangan bagi mahasiswa peternakan adalah membantu meningkatkan produksi susu dalam negeri, karena meskipun populasi sapi perah terus bertambah, namun produktivitas susu masih rendah.

Serta, bagaimana kita bisa melatih peternakan rakyat untuk menerapkan praktik produksi susu yang baik sehingga kualitas susu segarnya bagus?

Fapet Unisma

Sesi Foto Bersama

Ir. Yustian Dwi Cahyo, S.Pt, M.Pt, IPP sebagai narasumber terakhir membawakan topik pertanian terbarukan. Pertanian regeneratif, juga disebut pertanian berkelanjutan, adalah pendekatan pertanian praktis yang bertujuan melestarikan dan memperbaharui kualitas lahan pertanian dan ekosistemnya.

Pertanian berkelanjutan merupakan upaya untuk memerangi emisi karbon yang menyebabkan perubahan iklim. Hewan ternak juga menghasilkan karbon dioksida, meski andil mereka dalam menyebabkan perubahan iklim masih kecil. Kejelian sejak dini harus dilakukan melalui pendidikan pertanian berkelanjutan.

Upaya ini bermanfaat bagi petani, lingkungan, dan masyarakat. Tujuan penerapan pertanian berkelanjutan adalah untuk meningkatkan kualitas dan kesuburan tanah dengan mengekstraksi senyawa karbon dan senyawa organik dari tumbuhan, sehingga mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer dan gas rumah kaca.

Pertanian berkelanjutan membantu meningkatkan keberlanjutan lahan pertanian dan ternak terpadu dengan mengoptimalkan pengelolaan hijauan dan penggunaan pupuk. Perawatan ini menciptakan siklus energi dan nutrisi dari kandang ke tanah, membantu meningkatkan ketahanan tanah terhadap perubahan iklim.

Konsep pertanian berkelanjutan jika diterapkan dengan benar dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.

Dekan Fakultas Peternakan Unisma Malang Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, M.P. menyampaikan bahwa mahasiswa harus selalu memperbaharui ilmunya dari berbagai sumber agar dapat meningkatkan ilmunya setelah lulus.

Sebanyak 150 mahasiswa hadir sebagai peserta dalam kuliah tamu dari semester 2, 4, dan 6. Para peserta sangat senang mengikuti kegiatan ini dan disadari banyak pertanyaan yang muncul terutama tentang perbedaan hasil produksi peternakan kecil dan industri peternakan. Produksi di sektor peternakan digalakkan untuk menghasilkan produk hewani sebanyak mungkin.

Peningkatanproduksi ternak harus dilakukan melalui inovasi teknologi yang meliputi produksi dan pembibitan ternak, nutrisi, kesehatan hewan khususnya peternakan, pengolahan dan pemasaran hasil ternak. Dengan meningkatnya produksi ternak, perlindungan lingkungan melalui penerapan pertanian berkelanjutan tidak boleh diabaikan.

CATEGORIES
Share This
× WhatsApp