Mendulang Emas dari Bisnis Lebah Madu

Dr. Ir. Hj. Dewi Masyithoh, S.P., M.Pt, beliau adalah Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang dan berprofesi juga sebagai pengusaha lebah madu yang mempunyai beberapa perusahaan mulai dari hulu hingga hilir.

Fapet Unisma

Dr. Ir. Hj. Dewi Masyithoh, S.P., M.Pt

Perusahaan peternakan lebah madu, PT. Kembang Joyo Beekeeping merupakan salah satu peternakan lebah terbesar di Indonesia dengan produksi madu rata-rata 9 ton per bulan. Produksi sebesar itu beliau pasarkan melalui perusahaan perdagangan dengan berdera PT. Kembang Joyo Sriwijaya.

Perusahaan kedua ini merambah di seluruh supermarket besar di Indonesia. Hingga saat ini sudah terdapat 350 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dengan target pasar menengah keatas.

Dr. Dewi memulai usahanya dari usaha rumahan pada tahun 2005 hingga saat ini menjadi perusahaan yang diperhitungkan keberadaannya di sektor lebah madu. Pengalaman inilah yang ingin Dr. Dewi tularkan, agar menumbuhkan jiwa wiraswasta kepada para mahasiswa.

Kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tidak hanya berasal dari gaji bulanan sebagai karyawan. Kesempatan mendapatkan penghasilan yang paling baik justru berasal dari sektor wiraswasta mandiri. Dr Dewi berpengangan pada prinsip semakin makmur sebuah negara maka sektor peternakan semakin dibutuhkan.

Menurut beliau, sektor peternakan tidak pernah ada matinya.

Sektor peternakan berjalan seiring dengan perkembangan jaman dan selalu dibutuhkan bagi kehidupan manusia sebagai contoh, pada jaman dahulu madu hanya dikenal sebagai obat. Artinya orang hanya mencari madu ketika mereka sakit tetapi dengan perkembangan jaman dan semakin bertambahnya kesadaran manusia akan arti kesehatan, madu mulai bergeser sebagai minuman kesehatan.

Konsumsi madu beralih dari semula sebagai penyembuh menjadi penjaga kesehatan. Masyarakat menjaga kesehatannya dengan cara mengkonsumsi madu tiap hari yang akhirnya berdampak meningkatnya kebutuhan madu.
Sampai saat ini tingkat konsumsi madu di Indonesia sekitar 40-60 gram/kapita/tahun. Konsumsi ini akan terus naik seiring dengan perbaikan ekonomi masyarakat. Sebagai perbandingan tingkat konsumsi madu di jepang adalah 200-300 gram/kapita/tahun.

Dr Dewi juga aktif menulis jurnal dan mengisi berbagai forum baik dalam negeri maupun luar negeri. Terhitung berbagai kampus seperti UNIBRAW, UGM, Poltek Jember, UTM, UHU, UMM, UPM Malaysia dan lain sebaginya sering mengundang beliau sebagai pembicara.

Dr. Dewi juga sering memberi pelatihan mengenai budidaya lebah madu dan wirausaha secara umum di berbagai forum baik masyarakat umum maupun kedinasan semisal pembekalan bagi pegawai yang akan purna tugas.

CATEGORIES
TAGS
Share This
× WhatsApp