Pengembangan Wafer Pakan Herbal Probiotik sebagai Pakan Kambing

Kolaborasi antara tim dosen Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Pertanian (Faperta) Unisma berhasil mendapatkan dana hibah pengabdian masyarakat senilai Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

Fapet

Pengembangan Wafer Pakan Herbal

Wafer probiotik nabati merupakan salah satu inovasi yang dapat diterapkan pada peternak kambing dan domba di Indonesia. Menggunakan spons makanan yang mengandung probiotik nabati akan meningkatkan air liur saat mengunyah.

Selain itu, enzim pencernaan yang terbentuk akan semakin banyak dan daya cerna pakan meningkat sehingga berdampak pada peningkatan bobot badan hewan. Metana dan amonia merupakan salah satu polutan udara utama yang menyebabkan pemanasan global.

Mesin wafer ini akan digunakan secara bersamaan oleh petani di desa Tanggul Kulon Kabupaten Jember dan dirakit oleh mitra P4S Tharuna Bhumi. Para peternak dengan senang hati akan memanfaatkan limbah atau hasil samping pertanian yang banyak terdapat di Kabupaten Jember untuk membuat wafer makanan.

Hal ini akan mengurangi biaya pakan, yang merupakan masalah besar dalam industri peternakan. Tim narasumber Unisma akan mendukung mitra dan peternak untuk mendukung manajemennya di bidang produksi, manajemen, dan pemasaran.

Dalam program ini  diberikan pelatihan dan pendampingan penyiapan pakan kompleks untuk domba, praktik pencampuran pakan dan pencetakan pada feed pad, pendampingan biosekuriti hewan dan pengendalian hama, pengendalian hama pada penyimpanan pangan serta dukungan pemasaran.

Program pendampingan ini dilakukan melalui kemitraan dengan UMKM pengolahan daging kambing dan memberikan dukungan sertifikasi halal kepada UMKM mitra.

Fapet

pelatihan dan pendampingan pembuatan ransum komplek untuk ternak kambing domba

Program ini juga melibatkan 8 orang mahasiswa Fakultas Produksi Peternakan untuk mendukung program MBKM (Fasilitas Merdeka Belajar Merdeka).

Awalnya, siswa akan menjadi peserta kursus pelatihan pembuatan waffle bersama para penggembala dari Desa Tanggul Kulon, Bupati Jember. Selain itu, mahasiswa akan menjadi dosen dengan banyak mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus kepada masyarakat, khususnya para peternak.

 

Sumber: Times Indonesia

CATEGORIES
Share This
× WhatsApp