Spray Aromatik Inovasi Pengusir Serangga pada Ternak
Kolaborasi anatar fakultas di Unisma Eka Pratama Putra dan Anas Hilmi dari Fapet dengan Nur Laila Anggraini dari FMIPA serta Abdul Ghoni dari Faperta yang didampingi dosen Nisa’us Sholikah, S. Pt., M. Pt. lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 bidang Kewirausahaan yang didanai oleh Ditjen Diktiristek Kemdikbud.
Tim tersebut membuat inovasi berupa produk yang diberinama “Spray Aromatik” yang digunakan untuk mengusir serangga yang hinggap terutama pada ternak ruminansia. Spray Aromatik dikembangkan dari bahan-bahan alami yang aman untuk hewan peliharaan.
Komposisi semprotan ini mengandung campuran berbagai bahan alami antara lain daun Sambiloto, daun Mimbo (Neem) dan daun Brotowali yang memiliki rasa dan bau pahit yang khas.
Brotowali dikenal dengan rasanya yang pahit dan banyak ditemukan di Asia Tenggara dan India Timur Laut, sedangkan sambiloto atau Andrographis Paniculata merupakan tanaman herba asli Asia Selatan dan dikenal sebagai Rajanya Tanaman jenis pahit.
Daun mimba yang juga dikenal dengan nama daun ketupat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan hewan. “Peternakan di Indonesia yang sering saya jumpai adalah cara mengusir serangga dengan larutan kimia, yang nantinya akan menimbulkan efek samping bagi hewan itu sendiri, belum lagi proses penyemprotan yang menyentuh makanan dan menyebabkan keracunan pada hewan tersebut.
Sedangkan untuk peternakan manusia sendiri, dalam mengusir serangga menggunakan bahan bakar bakar. Kalaupun berhasil akan mengganggu pernapasan hewan itu sendiri dan mencemari udara,” jelas Eka, ketua tim PKM.
Dampak dari penyemprotan wewangian ini akan dirasakan oleh semua peternak karena harganya yang terjangkau oleh peternak kecil serta penggunaan bahan-bahan yang alami dan tidak membahayakan kulit hewan khususnya sebagai hewan ruminansia, aman dan tidak menimbulkan efek samping efek tentang ternak, khususnya ruminansia.
Membersihkan kandang kurang bersih, sebagian besar petani membuang kotoran di samping kandang, sehingga menimbulkan kondisi bagi serangga untuk berkembang biak sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan mempengaruhi produktivitas ternak.
Sumber: Times Indonesia