Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang memenangkan Program Competitive Grant Matching Fund sebesar Rp 1,6 miliar

Prestasi membanggakan diraih oleh rombongan dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Islam Malang (Unisma) yang diketuai oleh Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, S.Pt, M.Si, IPP melalui program Matching Fund melalui platform Kedaireka KEMDIKBUD.

Fapet Unisma

Arum Sabil Farm

Kedaireka merupakan salah satu platform resmi KEMDIKBUD yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dalam pendidikan tinggi dan memecahkan masalah dalam dunia kerja.

Fakultas Peternakan UNISMA yang terakreditasi UNGGUL dan ASIIN Internasional telah mempersiapkan lulusannya untuk kehidupan profesional. Program Matching Fund bersifat satu arah.

Tim pengajar Fakultas Peternakan melihat permasalahan di bidang perunggasan yaitu ayam petelur sudah menjadi masalah nasional bahkan internasional. Masalahnya adalah produk hewani seperti telur, yang antara lain menjadi penyebab arteriosklerosis, tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Selain itu, industri perunggasan juga dituding sebagai penyebab utama pencemaran udara. Berdasarkan pertanyaan dan permasalahan tersebut, ketua tim beserta anggotanya yaitu Dr. Ir Umi Kalsum, M.P., Nisa’us Sholikah, S.Pt., M.Pt dan Ir. Dedi Suryanto, M.P. merancang area peternakan beremisi rendah amonia dan juga memproduksi produk telur fungsional rendah kolesterol.

Perancangan kawasan peternakan dilakukan bersama mitra global Industri Koperasi Tani Nusantara yang lebih dikenal dengan Arum Sabil Farm. Arum Sabil Farm merupakan usaha pertanian, perkebunan dan peternakan yang terintegrasi. Lokasi Peternakan Arum Sabil di Jember. Peternakan Arum Sabil beternak ayam petelur, kambing dan domba.

Inovasi-inovasi yang dibawakan narasumber untuk mengatasi permasalahan terkait permasalahan para mitra dan industri perunggasan berupa nutrisi dan teknologi nutrisi.

Hasil penelitian kelompok dosen FAPET adalah tumbuhan probiotik Lactobacillus salivarius yang dapat menurunkan kolesterol dalam telur sebesar 45% (Kalsum, 2021) dan juga dapat menurunkan emisi amoniak lebih dari 60% (Mahardika, 2020).

Selain itu, probiotik nabati ini dapat meningkatkan kecernaan protein pakan, kandungan protein telur, imunitas dan menjaga performa ternak.

Tim pengajar FAPET bekerja sama dengan Fakultas Pertanian dan Teknik berhasil memperoleh 458 juta rubel dari program Kedaireka Matching Fund 2023 yang diselenggarakan oleh KEMDIKBUD RISTEK DIKTI dan 1,2 miliar rupiah dari Mitra Arum Sabil Farm.

Program yang akan dilaksanakan meliputi produksi telur fungsional rendah kolesterol, produksi kemasan telur bebas plastik berbahan dasar jerami, desain tempat bertelur rendah emisi, dan produksi slurry dengan starter fermentasi Lactobacillus salivarius. Konsep sistem pertanian tanpa limbah kemudian diterapkan di peternakan Arum Sabil.

Diharapkan program Dana Pendamping platform Kedaireka dapat menyelesaikan masalah afiliasi dan memperbaiki bug terkait peternakan.

Selain itu, program Matching Fund juga meningkatkan key performance indicator pendidikan tinggi yaitu. kerja digunakan dalam masyarakat. Kedaireka adalah platform untuk membangun optimisme antara dunia kerja yang memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda, dan dunia sains yang memiliki solusi berbeda untuk masalah tersebut.

Inovasi tim pengajar FAPET UNISMA menggunakan probiotik nabati menjawab ketakutan masyarakat akan konsumsi produk hewani khususnya telur.

Produk hewani merupakan sumber protein hewani dengan asam amino yang lengkap dan seimbang. Kandungan asam amino esensial yang mudah dicerna oleh tubuh bukanlah milik tumbuhan. Protein hewani berkontribusi pada pembentukan kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi Anda tidak perlu lagi alergi dengan produk hewani .

CATEGORIES
Share This
× WhatsApp